MarijoTorangBaDaftar
IMG-20241022-WA0008
1692719152-img20241022wa0226
previous arrow
next arrow

Keuntungan Prabowo ketika Cawapres Gibran Rakabuming

0
192

Politik, Makasiow News — Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi dirinya.

Gibran sendiri lolos dari batas minimal usia, setelah Mahkama Konstitusi mensahkan batas usia Capres-Cawapres 40 tahun atau menduduki jabatan yang dipilih dari Pemilu/Pilkada.\

Menurut pengamat pemilu, Ferry Liando, keterpilihan Gibran bukan hanya sekedar kepentingan elektoral semata.

Prabowo selain diusung Gerindra, juga didukung Golkar dan PAN.

“2 Parpol ini mengusulkan 2 nama yang berbeda terkait Cawapres. Golkar melalui rapimnas 1 menetapkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai Capres atau Cawapres. Sehingga Golkar kekeh mengusulkan pak Airlangga sebagai Cawapres Prabowo. Sementara PAN mengusulkan nama Erik Tohir,” katanya.

Lanjut Liando, untuk menjaga soliditas Golkar dan PAN maka disepakati nama lain dari yang diusulkan kedua partai itu, yakni Gibran.

“Jadi Gibran itu merupakan jalan tengah agar Golkar dan PAN tidak berseteru. Namun demikian secara elektoral tentu pak Prabowo sangat diuntungkan jika akhirnya gibran sebagai cawapres,” katanya.

Karena, menurut Liando, Gibran adalah anak biologis dari Presiden Joko Widodo, yang memiliki tingkat kepercayaan publik cukup tinggi.

“Hasil survei oleh beberapa Lembaga Survei menempatkan tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi cukup tinggi. Survei terbaru LSI menunjukan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen.
Kepercayaan publik itu akan berpengaruh kepada pilihan publik atas capres dan cawapres yangg akan diendorse pak Jokowi,” jelasnya.

Kemudian tambahnya, Relawan-relawan Jokowi selama 2 kali Pilpres ternyata tetap tegak lurus mendukung termasuk Capres dan Cawapres pilihannya.

“Selanjutnya, sebagai Presiden tentu pak Jokowi masih bisa mengendalikan lembaga negara yang berpengaruh pada pemilu seperti Intelejen, Polri, Mendagri dan Yudikatif. Siapa yang mampu mengendalikan lembaga-lembaga ini pada proses pemenangan Pemilu maka peluang untuk menang sangatlah besar,” pungkasnya.