MarijoTorangBaDaftar
IMG-20241022-WA0008
1692719152-img20241022wa0226
previous arrow
next arrow

Tangkuman : Sistem Pemilu 2024 Tidak Perlu Dirubah

0
44

Manado, Makasiow News – TePI Sulut gelar FGD Konsolidasi Demokrasi di tengah hiruk pikuk Sistem Pemilu, di Rogers Hotel Manado, Kamis (01/6/2023).

Koordinator Provinsi TePi Sulut, Grandy Tangkuman mengatakan bahwa pembahasan sistem pemilu, tertutup atau terbuka, sedang pada puncaknya.

Ia menerangkan, hal tersebut merupakan dampak dari isu, dimana Mahkamah Konstitusi akan memutus Sistem Proporsional Tertutup.

“Kami melihat bahwa, memang ada banyak persoalan yang muncul dalam sistem pemilu terbuka, karena kontestasi yang ketat dan persaingan yang panas memperebutkan kursi, baik caleg antar partai maupun caleg satu partai, konflik horisontal yang tinggi, ruang praktik politik uang yang masif, kader partai militan tak berduit kalah dengan figur entah dari mana asal punya modal, dan masih banyak persolan umum lainnya,” Katanya.

Ia menekankan persoalan-persoalan yang terjadi tidak serta harus mengubah sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup.

Pada forum ini, ia mengutarakan konsolidasi masyarakat untuk sadar dan ikut serta melakukan pengawasan pemilu perlu ditingkatkan untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran yang ada.

“TePI berpendapat, bahwa penguatan kapasitas dan tensi pengawasan dapat jadi solusi berbagai persoalan sebagai dampak sistem pemilu terbuka yang bebas itu. Intsrumen-instrumen pengawasan Penyelenggara Pemilu harus efektif dan efisien mencegah soal-soal negatif yang mungkin muncul dimasyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya, civil society, yah, peran masayarakat sipil itu harus nyata dan berdampak,” ujar Tangkuman.

Ia menjelaskan banyak organisasi pegiat maupun pemantau pemilu, harus diaktifkan agar lebih efektif menjaga pemilu.

Ia menambahkan pendidikan pemilih dan literasi politik penting digalakan, dan merupakan peran dari NG0-NGO, civil society, serta organisasi Pegiat Pemilu lainnya.

“Memang, jadi tantangan tersendiri bagi kami pemantau pemilu, terkait program-program pemantaun dan pendidikan politik pemilih, itu tidak gampang, tetapi kami yakin kalau kita punya tekad kuat untuk kawal dan jaga pemilu ini sehat dan bersih, jujur dan adil, maka semua stakeholder wajib ikut serta dalam upaya-upaya pengawasan dan pemantauan yang sifatnya partisipatif,” Tandasnya.

Turut hadir dalam FGD tersebut dari akademisi Dr. Tommy Sumakul, Pengamat politik Karel Najoan, kelompok cipayung, oraganisai pegiat pemilu, dan organiasi kemahasiswaan. Hadir juga Koordinator nasional TePI Jeirry Sumampow, dan Peneliti senior TePI Dr. Jeirry Wuisang yang sebelumnya menjabat Koordinator TePI Sulut sejak Pemilu tahun 2019.

Kegiatan ini dimoderatori Yannemike Singal, Jurnalis KOmpas TV yang juga aktifis TePI Sulut.

(Stefanus Goni)