MarijoTorangBaDaftar
IMG-20241022-WA0008
1692719152-img20241022wa0226
previous arrow
next arrow

Kepala LPMP Sulut Sebut Kegiatan PTM Tergantung Kesiapan Pihak Sekolah Dan Pihak Ortu Didik

0
66

Makasiow.com, Tomohon – Sesuai dengan SKB 4 Menteri yang mencanangkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas maka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan pihak sekolah untuk memenuhi kelayakan sekolah dalam penerapan kegiatan tersebut.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Utara, Febry Dien S.T., M.Inf.Tech.(MAN) saat memantau simulasi kesiapan PTM di SD Santa Clara Tomohon, Jumat (30/04/2021), menjelaskan bahwa penerapan PTM ini tidak tergantung pada tahun ajaran, tapi tergantung pada kesiapan pihak Sekolah dan tergantung dari pihak Orang Tua didik.

“Pembelajaran Tatap Muka itu bukan (diterapkan) karena tahun ajaran baru, tetapi karena kesiapan. dari sekolah, karena pertama PTKnya sudah di vaksin, kedua, orang tuanya sudah setuju, yang ketiga sudah memenuhi cek list, yang telah dibuat oleh dinas pendidikan,” ujar Febri Dien kepada Wartawan.

Menurutnya pencanangan PTM ini sebenarnya sudah diterapkan dibeberapa sekolah jauh sebelumnya, hal itu di ijinkan karena status covid-19 di daerah tersebut rendah atau nol kasus.

“Disinilah dituntut Kepala Daerah melalui tentunya pimpinan-pimpinan Pendidikan didaerah untuk sama-sama bersatu melawan covid ini, jangan sampai terjadi LEARNING LOST, karna itulah hal yang kami khawatirkan sekarang ini, hilangnya kesempatan untuk belajar dan mengajar,” tandas Febry Dien.

Sebelumnya dijelaskan bahwa PTM ini masih disebut terbatas karena belum bisa disertakan semua siswa dalam kegiatan PTM tersebut, hanya untuk 50 persen dan dilakukan melalui sistem shift.

Menurut dia, Semua sistem PTM itu tetap dalam kontrol, nantinya LPMP akan punya pekerjaan khusus dari kementrian menugaskan LPMP untuk melakukan pendampingan serta monev, monev pengawasan, apakah betul sekolah yang sudah dibuka oleh Dinas Pendidikan Daerah memang layak dilanjutkan atau tidak.

“Kalau tidak, kami akan membuat rekomendasi pada gugus tugas untuk menghentikan, misalnya. Tetapi selama masih berjalan dengan baik justru kami akan menopangnya,” pungkasnya.

Dien pun menjelaskan, walaupun tatap muka, namun kegiatan belajar harus tetap dibantu dengan PJJ juga karena pembelajaran disekolah tidak lebih dari 3jam.

“Jadi itu harus ditopang kelanjutannya dengan PJJ. LPMP akan berkoordinasi dengan telkom dan PLN untuk menjamin ketersediaan sarana pra sarana PJJ serta pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Kepala LPMP itu. (jud)